RENCANA STRATEGI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
Pengertian
Rencana Strategi (Renstra) pembinaan dan pengembangan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan garis-garis besar pembinaan, pengembangan dan perjuangan, sebagai pernyataan kehendak warga PMII yang pada hakekatnya adalah pola dasar dan umum program jangka panjang dalam mewujudkan tujuan organisasi. Renstra ini menjadi penting supaya langkah PMII menjadi terarah, terpadu dan sustainable (berkelanjutan) pada setiap kebijakan program dan garis perjuangannya.
Renstra pembinanan dan pengembangan PMII merupakan implementasi dari berbagai ide dalam ketentuan ideal konstitusional dan produk-produk historis, analisis, antisipasi dan prediksi PMII ke depan, sebagai arah dalam rangkaian program-program yang menyeluruh, terarah dan terpadu yang berlangsung secara terus-menerus.
Rancangan strategis dan program yang terus-menerus tersebut dimaksud untuk mewujudkan tujuan PMII seperti termaktub dalam Anggasaran Dasar Bab IV Pasal 4 yaitu: “Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmunya komitmen dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekaanIndonesia”.
Maksud, Tujuan, sertaArahPengembangan dan PerjuanganPMII
Maksud
Maksud dan tujuan umum dari Renstra pembinaan dan pengembangan organisasi PMII adalah untuk memberikan pedoman yang terarah dan pasti bagi pelaksananan program PMII. Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka mencapai pencapaian tujuan PMII, yang merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga pergerakan. Renstra pembinaan dan Pengembangan organisasi PMII harus benar-benar dapat terprogramkan secara menyeluruh dan terpadu, serta berdaya guna dan berhasil guna yang dilaksanakan secaramenyeluruh.
Tahapan-tahapan pencapaian tujuan dimaksudkan untuk mewujudkan suatu keadaan yang diinginkan atau ditargetkan serta merupakan landasan bagi tahap selanjutnya, sehingga perspektif pencapaian tujuan selalu berada dalam kesinambungan program tujuan selalu berbeda dalam kesinambungan program yang membawa pada tercapainya tujuan dan cita- cita PMII sebagaimana terdapat dalam Anggaran Dasar PMII.
Tujuan
Tujuan pembinaan pengembangan dan perjuangan PMII diarahkan pada terbentuknya pribadi dan kondisi organisasi yang dapat mencapai tujuan dan cita-cita PMII. Pribadi dan kondisi organisasi yang dimaksud adalah tercapainya suatu sikap dan perilaku:
Terwujudnya kader-kader penerus perjuangan PMII yang bertaqwa kepada Allah SWT, berpegang teguh pada ajaran Islam Ahlussunah wal Jama’ah (Aswaja) serta pancasila dan UUD 1945 sebagai satu-satunya ideologi dan pandangan hidup bangsa dannegara.
Terwujudnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai ajaran Islam Aswaja dan moral bangsa untuk memperkokoh alas pijak dalam rangka menempuh kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkembang cepat sebagai akibat lajunya perkembangan IPTEK serta arus globalisasi daninformasi.
Tumbuh dan berkembangnya kreatifitas, dinamika dan pola fikir yang mencerminkan budaya pergerakan, selektif, akomodatif, integratif konstruktif,dan sikapprofersionaldalam menghadapi dan menyelesaikan setiap permasalahan baik secara individu, organisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa danbernegara.
Tumbuh dan berkembangnya sikap dan orientasi ke masa depan, orientasi fungsi dan produktifitas ke masa depan, orientasi fungsi dan produktifitas serta mengutamakanprestasi.
Terciptanya suatu organisasi sebagai suatu sistem yang sehat dan dinamis karena didukung oleh nilai, yang sehat dan dinamis karena didukung oleh nilai, aparat, sarana dan fasilitas serta teknik pengolahan yang memadai sesuai dengan tuntutan PMII maupun tuntutan lingkungan yang senantiasaberkembang.
Terciptanya suatu kehidupan organisasi yang dinamis, kritis dan cerdas dalam merebut tangung jawab dan peran sosial sebagai bentuk partisipasi dan pengamalan nyata pergerakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Melalui hal tersebut, PMII dapat benar-benar menjadi lembaga alternatif baik dalam dimensi pemikiran maupun kualitas kepemimpinan dan sumber dayamanusia.
Tumbuhnya suatu situasi dan kondisi yang mencerminkan kekokohan PMII yang berpijak pada nilai-nilai dan tradisi yang dimilikinya. Kemudian mampu mencari alternatif yang paling mungkin dalam usaha untuk tidak terseret pada polarisasi dan opini yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, yang dapat merugikan perjuangan mewujudkan cita-cita PMII.
Tersedianya kader-kader yang memadai baik secara kualitatif maupun kuantitatif sebagai konsekuensi logis dari arah PMII sebagai organisasi pembinaan, pengembangan dan perjuangan yang dikhidmatkan kepada agama, masyarakat, bangsa dannegara.
ArahPengembangan dan PerjuanganPMII
Arah pembinaan pengembangan dan perjuangan PMII difokuskan pada pengembangan diri dan organisasi yang memiliki keselarasan dan keutuhan orientasi hidup dan berfokus padaruangprofesi.
Taqwa kepada Alllah SWT adalah pengembangan sebagai insan yang berketuhanan,yangyakinakanmempertanggungjawabkantotalitas
kiprah dirinya kepada Allah SWT. Implementasi ketaqwaan tersebut harus tercermin sebagai insan yang berbudi luhur, berilmu, cakap serta bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuannya.
Terhadap diri sendiri, pembinaan dan pengembangan sebagai manusia relegius, intelektualis dan profesionalis yang mampu mengembangkan potensi ketuhanan (ilahiyah) bakat dan minatnya agar dapat berperan dan berprestasi seoptimal mungkin, dalam kehidupansehari-hari.
Terhadap lingkungan, dalam arti harus mampu memanifestasikan kekhalifahannnya untuk memberikan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin) sehingga kehadirannya dirasakan produktif bagi alamsekitarnya.
Terhadap masa depan, tumbuhnya kesadaran kesejarahan dengan memahamai masa lalu, peka dan kritis terhadap masa kini dan mampu membuat rencana dan proyeksi masa depan yang gemilang baik dalam perspektif ukhrowi maupunduniawi.
Kemampuan membuat rencana dan proyeksi masa depan tersebut akan menumbuhkan kesadaran bagi kesinambungan nilai-nilai Islam Ahlussunah wal Jama’ah dan nilai-nilai dasar pergerakan serta nilai-nilai luhur bangsa.
Landasan
Renstra pembinaan dan pengembangan PMII disusun berlandaskan:
LandasanIdeal:
Islam Ahlussunah WalJamaah(Aswaja)
Pancasila dan UUD1945
Nilai-Nilai Dasar Pergerakan (NDP)
Struktural:
Anggaran dasar pasal 5 tentang Usaha PMII : (1) Menghimpun dan membina mahasiswa Islam sesuai dengan asas dan tujuan PMII serta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; (2) Melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam berbagai bidang sesuai dengan asas dan tujuan PMII serta mewujudkan pribadi insan ulul albab.
LandasanHistoris:
Produk dan dokumen histori organisasi
Pokok-Pokok Penyusunan Renstra Pembinaan dan Pengembangan PMII Untuk memberikan mengenai wujud masa depan yang diinginkan, baik dalam setiap tahap maupun dalam jangka panjang, maka Renstra PMII disusun dengan sistematika sebagaiberikut:
Renstra umum pembinaan dan pengembangan perjuanganPMII
Renstra umum program PMII Jangka Panjang2002-2025
Pelaksanaan
Renstra pembinaan dan pengembangan serta perjuangan PMII dan renstra umum program PMII jangka panjang 2002-2025 ditetapkan dan dikukuhkan oleh Kongres yang berlaku sampai dengan tahun 2025. Renstra umum program PMII 2002-2025 yang merupakan bagian dari Renstra pembinaan dan pengembangan PMII dilaksanakan oleh PB PMII terpilih yang operasionalnya dituangkan dalam kebijaksanaan dan peraturan yang dibuat oleh PB PMII yang terpilih.
Modal Dasar dan FaktorDominan
ModalDasar
Modal Dasar PMII adalah:
PMII merupakan organisasi kemahasiswaan atau organisasi pemuda yang eksistensinya dijamin oleh UUD 1945 dan karena itu menjadi aset bangsa dalam melakukan proses pembinaan, dan pengembangan generasi muda khususnyamahasiswa.
NDP sebagi prinsip ajaran Islam Ahlussunah wal Jama’ah merupakan sumber motivasi dan inspirasi pergerakan, sekaligus sebagai pendorong, penggerak dan landasan berpijak dalam kehidupan pribadi insanPMII.
Mempunyai keterikatan dan tangung jawab dengan seluruh masyarakat bangsa Indonesia yang menganut sistem berfikir keagamaan, dan kemasyarakatan yang sama yaitu Aswaja dan sistemkebangsaan.
PMII merupakansatusatunyaorganisasikemahasiswaan Islam uangberasaskanPancasila.
Kepeloporan dan kepatriotismenya dalam menegakkan dan membelaagama, pancasila dan UUD 1945 dalam negara kesatuan Republik Indonesia.Selain itu, PMII sebagai elemen civil society telah terbukti peranannya dalam melakukan pendampingan masyarakat, dalam usaha melakukan proses demokratisasi dikalangan masyarakat dan sebaginya. Peran PMII dalam setiap perubahan, terutama dalam menegakan reformasi secara total, dalam segala lapisan kehidupan kemasyarakatan.
PMII saat inia menjadi organisasi terbesar di Indonesia.
Jumlah dan persebaran anggota PMII yang berada di seluruh wilayah Indonesia sebagai sumberdaya insaniyang potensial.Dengan kemapanan struktur organisasi dari tingkat pusat sampai daerah, maka sosialisasi nilai dan gagasan serta kewajiban dapat berjalan secara efektif danefisien.
Ketakwaan kepada Allah SWT merupkan acuan dasar dan sekaligus menjadi inspirasi bagi peningkatan kualitas diri menuju kesempurnaan hidup manusia sebagai hamba AllahSWT.
Jumlah dan mulai tersebarnya profesi alumni PMII merupakan bagian potensi bagi pengembangan organisasi danmasyakarakat.
Tipologi kader yang beragam pada warga PMII merupakan modal utama dalam menyusun Renstra gerakan PMII. Setidaknya, ada lima tipologi dan kecendrungan warga PMII. Pertama, intelektual baik akademik (scholar) maupun organic (analis/praktis). Kedua, gerakan masa (student movement), baik yang menggunakan baju organisasi maupun organ gerakan lainnya. Ketiga, advokasi sosial baik yang intens dengan pendampingan sosial, maupun advokasi wacana. Keempat, politisasi baik keterlibatan dalam panggung konstalasi politik, maupun persinggungan dengan dunia politisi. Kelima, kecenderungan professional dan entrepreneur. Hanya saja persebaran tipologi kader ini tidak merata, sehingga cenderung ada disparitas antara satu cabang dengan yanglainnya.
FaktorDominan
Dalam menggerakan dan memanfaatkan modal dasar untuk mencapai tujuan PMII dengan landasan serta untuk mencapai tujuan PMII dengan landasan serta asas-asas di atas, perlu diperhatikan faktor-faktor dominan berikut:
Ideologi yang dianut PMII merupakan aspek dominan dari organisasi PMII yang berisi pandangan hidup, cita-cita serta sistem nilai yang memberikan arah terhadap tingkah laku dari setiap anggota PMII. PMII berakidah Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dan atas dasar kaidah itulah PMII dengan penuh kesadaran berideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Akidah dan ideologi tersebut merupakan faktor pendorong dan penggerak dalam proses pembinaan pengembangan dan perjuangan organisasi sekaligus sebagai dasar berpijak dalam menghadapi proses perubahan dan goncangan- goncangan di tengah masyarakat. Pandangan terhadap Islam inklusif dan paradigma kritis transformatif dalam membangun masyarakat, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam diri PMII. Pola pandangan keagamaan ini, merupakan faktor dominan yang dimiliki PMII dalam rangka pengembanganmendatang.
Komunitas Islam Ahlussunah wal Jama’ah sebagai kelompok masyarakat terbesar Indonesia merupakan wahana dan tempat pengabdian yang jelas bagiPMII.
Jumlah anggota PMII yang setiap tahunnya bertambah dengan kuantitas yang cukup besar merupakan faktor strategis yang menentukan usaha pembinaan generasi muda dalam proses pelahiran kepemimpinanorganisasi.
Jumlah alumni yang setiap tahunnya bertambah, sejak berdirinya PMII tahun 1960 tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan bergerak di berbagai profesi dan disiplin ilmu yang mengabdi pada agama, masyarakat dannegara.
Sumber dana dan fasilitas yang tersebar di berbagai komunitas dan kelompok terutama umat Islam merupakan aset yang perlu dikoordinir. Oleh karena itu PMII harus mampu menjalin hubungan organisasi yang saling bermanfaat dan memberikan nilai lebih antara keduanya yang pada akhirnya PMII mempunyai sumber dana secaramandiri.
Strategi
Strategi yang dimaksud di sini adalah adanya suatu kondisi serta langkah- langkah yang mendasar, konsisten dan aplikatif yang harus dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan dan cita-cita PMII.
Dari pemahaman strategi itulah maka untuk mencapai tujuan pembinaan pengembangan dan perjuangan yang telah ditetapkan diperlukan strategi sebagai berikut:
Iklim yang mampu menciptakan suasana yang sehat, dinamis dan kompetitif yang selalu dibimbing dengan bingkai takwa, intelektualitas dan profesionalitas sehingga mampu meningkatkan kualitas pemikiran dan prestasi, terbangunnya suasana kekeluargaan dalam menjalankan tugas suci keorganisasian kemasyarakatan dankebangsaan.
Kepemimpinan harus dipahami sebagai amanat Allah SWT yang menempatkan setiap insan PMII sebagai dai untuk melaksanakanamr ma’ruf-nahi munkar sehingga kepemimpinannya selalu tercermin sikap bertanggungjawab melayani, berani, jujur, adil dan ikhlas. Selanjutnya dalam menjalankan kepemimpinannya selalu penuh dengan kedalaman rasa cinta, arif bijaksana, terbuka dandemokratis.
Untuk mewujudkan suasana takwa, intelektualitas dan profesionalitas serta kepemimpinan sebagai amanat Allah SWT, diperlukan suatu gerakan dan mekanisme organisasi yang bertumpu pada kekuatan zikir dan fakir dalam setiap tata fakir, tata sikap dan tata perilaku baik secara individu maupun organisatoris.
Struktur dan aparat organisasi yang tertata dengan baik sehingga dapat mewujudkan sistem dan mekanisme organisasi yang efektif dan efesien mampu mewadahi dinamika intern organisasi serta mampu merespon dinamika dan perubahaneksternal.
Produk dan peraturan-peraturan organisasi yang konsisten dan tegas menjadi panduan yang konstitutif sehingga tercipta mekanisme organisasi yang teratur dan mempunyai kepastian hukum dari tingkat pengurus besar sampai tingkatrayon.
Pola komunikasi yang dikembangkan adalah komunikasi individual dan kelembagaan, yaitu terciptanya komunikasi timbal balik dan berdaulat serta mampu membedakan antara hubungan individual dan hubungan kelembagaan, baik ke dalam maupunkeluar.
Pola kaderisasi yang dikembangkan merata di setiap wilayah dan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman kini dan mendatang, sehingga terwujud pola perkembangan zaman kini dan mendatang, sehingga terwujud pola pengembangan kader yang berkualitas, mampu menjalankan fungsi kekhalifahan yang terjawantahkan dalam perilaku keseharian, baik selaku kader bangsa maupun kaderagama.
(
Lebih jelasnya bisa baca di hasil Muspimnas Boyolali)
0 Comments